Pengen Pasang Iklan di sini

Hubungi admin, tarif murah

Jumat, 22 Oktober 2010

Aku, lamunanku dan esok hari (menyongsong 25 September 2010)

Mercusuar di Pulau Lengkuas (Pulau kecil di sekitar Pulau Belitung)
Segelas kopi pembawa ciri daerahku itu telah kureguk dalam-dalam. Aromanya tercium hangat dan alirannya meliuk-liuk di sela batang tenggorokan.Kopi itu candu yg melayangkan pikiranku menuju esok hari.

Kupandangi foto family ku, senyum kami semua ikhlas sekali, bahagia sekali. Ibu, bapak, abang, aku dan adik. Kuletakkan jari telunjuk ke wajah abangku. Dia telah berpisah dari kami sejak setahun yg lalu, semenjak dia menikah dgn perempuan pilihannya. Kopi itu mulai bereaksi, melayangkan pikiranku. Bayanganku adalah beberapa hari ke depan.

Adikku datang membawa teh botol favoritnya. Dia diam. Ditatapnya foto family ku dalam-dalam. Dijamahnya foto itu sambil akhirnya meletakkan dua jarinya, ya, jari telunjuk dan jari tengahnya. Jari telunjuknya mendarat di muka abangku. Jari tengahnya berlabuh di wajahku. Kini tinggal tiga orang yang menghuni rumah kecil itu. Adikku sendirian. Dalam lamunku ingin ku sentuh dia, bergelak tawa bersamanya, bersama abangku juga.

Ah lamunanku terlampau jauh. Malam ini purnama penuh tertutup awan. Biarkanlah malam terakhir ini menjadi indah sebelum esok aku meninggalkan Belitung tercinta.